Kamis, 22 April 2010

PSBI kalah berarti tersingkir piala indonesia 2010


Selamat Membaca Postingan PSBI kalah berarti tersingkir piala indonesia 2010
 
PSBI tersingkir dari kancah Piala Indonesia 2010 setelah dipermalukan Persibo Bojonegoro di kandang sendiri, Stadion Soeprijadi Blitar. Laskar Singolodro satu group dengan PERSIK Kediri, Persitara Jakarta Utara dan Persibo Bojonegoro hanya mampu memetik kemenangan atas Persitara dan itu tidak bisa menolong untuk terus melenggang ke babak berikutnya.
 
Menghadapi Persibo Bojonegoro, PSBI terlihat loyo, kurang greget dan sering kali salah umpan  nampak jelas seperti kehilangan konsentrasi dan komunikasi antar pemain. Padahal pada laga tersebut, PSBI harus membukukan kemenangan untuk terus bisa melangkah ke babak berikutnya. Kondisi demikian mampu dimanfaatkan oleh pasukan Persibo dengan menorehkan sebuah goel tunggal ke jala Arif Musafak keeper PSBI.

Diakhir babak ke II tatkala laskar Singolodro tinggal 10 orang karena Bambang Sulistyo mendapat kartu Merah mencoba melakukan serangan, kemudian terjadi handball di kotak pinalti oleh pemain belakang Persibo, namun wasit tidak melihat itu sebagai handball. Akibatnya anak-anak PSBI protes kepada wasit karena menurut mereka seharusnya mendapat hadiah pinalti. Akhirnya protes tersebut berbuntut aksi dorong disusul lemparan botol-botol minuman ke arah wasit oleh penonton. Keributan tidak bisa dihindari lagi, setelah beberapa saat akhirnya diumumkan bahwa pertandingan saat itu termasuk post major yang tidak mungkin dilanjutkan lagi

Selasa, 20 April 2010

PSBI MENANG MUSUH PERSITARA


Selamat Membaca Postingan PSBI MENANG MUSUH PERSITARA

Stadion Soeprijadi kota Blitar mendapat kepercayaan sebagai stadion tempat menggelar sebagian pertandingan Piala Indonesia 2010. Dan kemarin pada tanggal 19 April 2010, Stadion tersebut menjadi saksi biksu saat PSBI Blitar melumat Persitara Jakarta utara dalam lanjutan Piala Indonesia.
Sebelumnya, PSBI bertandang ke kandang macan putih Persik Kediri. Hasilnya, PSBI harus menerima kekalahan telak dengan skor 3-0. Belum lagi perlakuan kasar lemparan-lemparan benda keras yang harus diterima supporter PSBI, sehingga harapan untuk bisa maju secara berdampingan bakal banyak kendala yang harus dipecahkan bareng-bareng.

Pertandingan PSBI dalam menjamu Persitara di Stadion Soeprijadi kemarin, bertepatan dengan dimulainya babak I, hujan sempat turun deras. Namun tidak mengurangi daya serang kedua klub tersebut. Hujan pun berhenti bersamaan dengan dimulainya babak II.

Secara keseluruhan, penampilan laskar Singolodro cukup bagus, hanya kendala latin berupa stamina pemain menjadi momok yang tidak gampang dihilangkan, tidak heran bila pada menit-menit terakhir PSBI kecolongan goal.

PSBI punya kans untuk lolos ke babak berikutnya setelah mampu menundukkan persitara dengan skor 3-2. Karena masih ada satu pertandingan lagi yang digelar di Stadion Soeprijadi yakni menjamu Persibo Bojonegoro pada Rabu, 21 April 2010 besok.

Sejak PSBI masuk ke Divisi Utama, geliat supporternya makin menggelora dari hari ke hari. Bila selama ini pecinta bola Blitar harus berpindah ke lain hati seperti mendukung AREMA Malang sebagai kesebelasan terdekat, sekarang sedikit demi sedikit mulai balik kandang mendukung PSBI. Namun tidak sedikit yang tetap mendukung AREMA karena sudah kadung jatuh cinta dan enggan untuk kembali. Tentu saja itu bukan kesalahan, justru dengan menyebarnya supporter Blitar ke kesebelasan lain akan memudahkan terwujudkan harapan akan persatuan dan kerukunan supporter sepak bola Indonesia.

Minggu, 04 April 2010

PSBI kalah lawan Persiram


Selamat Membaca Postingan PSBI kalah lawan Persiram
PSBI benar-benar dibuat malu oleh sang tamu Persiram Raja Ampat di Stadion Soeprijadi Kota Blitar. Pertandingan yang semula akan dilakukan kemarin tanggal 30 Maret 2010 diundur Rabu, 31 maret 2010. Pertandingan itu merupakan pertandingan terakhir liga divisi utama tahun ini. Sayang PSBI yang berjuluk Laskar Singolodro tidak mampu menutup laga musim ini dengan kemenangan, justru harus menunduk lesu setelah dengan telak dikalahkan Persiram Raja Ampat, Papua Barat, dengan skor 0-2.
 
Sebelum pertandingan digelar, Kota Blitar diguyur hujan cukup deras, namun supporter PSBI yang kadung cinta mati pada Laskar Singolodro tetap berbondong-bondong memenuhi Stadion Soeprijadi. Begitu pertandingan akan dimulai, hujan berhenti, menambah suasana stadion sejuk dan sangat bagus untuk menggelar pertandingan sepakbola.

Babak I ritme permainan sangat lamban, terkesan ogah-ogahan, masing-masing kesebelasan sering kehilangan bola, meski beberapa kali terlihat ada penyerangan namun selalu kandas dikaki pemain belakang masing-masing.

Persiram yang notabene adalah juara Gorup III pada divisi utama, lebih banyak menunggu serangan PSBI. Sementara PSBI sendiri nampak kalah kelas, baik skill maupun stamina jauh dibawah pasukan Persiram yang dengan santai meladeni PSBI. Entah apa yang terjadi PSBI begitu lesu, meskipun Ucok Aripin, golong-koming menyerang tapi tidak mampu menembus kaki pertahanan Persiram.

Babak II PSBI sudah kehabisan tenaga, sementara Persiram masih nampak segar, hanya saja Persiram memang terlihat tidak begitu ngotot untuk menyerang gawang PSBI. Akhirnya 2 goal tercipta ke gawang PSBI, dan penonton pun sebagian menyoraki bukan untuk memberi semangat PSBI tapi justru untuk Persiram, mungkin saking kecewanya.

Terlepas dari hasil pertandingan tersebut, PSBI patut bersyukur karena terbebas dari zona degradasi.